Keunikan Kesultanan Banten
DIBUAT OLEH: DWI DHARMAWAN
Keunikan Kesultanan Banten
Seperti yang diketahui, Kesultanan Banten merupakan salah satu kesultanan islam yang pernah eksis di Indonesia terutama di Pulau Jawa. Untuk mengetahui lebih dalam tentang Kesultanan Banten, yuk kita intip info dan fakta unik tentang Kesultanan Banten!!
SEKILAS INFO KESULTANAN BANTEN
Kesultanan Banten didirikan oleh Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah) pada abad ke-16. Kerajaan ini bertempat di Provinsi Banten dan mempunyai ibukota, yaitu Kota Surosowan. Sultan pertama yang memerintah di kerajaan ini adalah Sultan Maulana Hasanuddin (1552-1570 M). Kesultanan ini mencapai masa kejayaannya pada pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1683 M).
FAKTA UNIK SEPUTAR KESULTANAN BANTEN
Pendiri dari Kesultanan Banten tidak pernah menjadi raja di Kesultanannya.
Memang terdengar asing bila seorang pendiri kerajaan/kesultanan tidak menjadi seorang sultan/raja di kesultanan yang mereka dirikan. Tetapi hal ini memang ada dan terjadi di Kesultanan Banten. Pendiri Kesultanan Banten, Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah) adalah orang yang mendirikan Kesultanan Banten ini. Namun, dirinya tidak mengangkat diri sebagai sultan di kesultanan tersebut yang dikarenakan putranya, Pangeran Pasareyan, yang dijadikan wakilnya di Kesultanan Cirebon meninggal. Oleh karena itu, Sunan Gunung Jati kembali ke Kesultanan Cirebon dan menyerahkan Kesultanan Banten kepada putra keduanya sekaligus sultan pertama di kesultanan tersebut yaitu Sultan Maulana Hasanuddin (1552-1570 M).
Kesultanan Banten merupakan wilayah ekspansi Kesultanan Demak
Kesultanan Banten pada awalnya hanya wilayah ekspansi dari Kesultanan Demak. Hal ini dimulai pada saat Sunan Gunung Jati datang disaat Maulana Hasanudin membawahi sejumlah pasukan Demak menuju Banten. Sunan Gunung Jati pada saat itu merebut kekuasaan Banten dari Kerajaan Sunda yang kala iu dipimpin oleh Prabu Pucuk Umun (Keturunan terakhir Sunda Pajajaran). Di saat yang sama juga terjadi penguasaan di Sunda Kelapa oleh Fatahillah. Seiring perjalanan waktu posisi Kesultanan Demak melemah sejak wafatnya Sultan Trenggana, hal ini menyebabkan banyak wilayah ekspansi Kesultanan Demak memisahkan diri termasuk wilayah Banten dan pada akhirnya Kesultanan Banten berdiri serta menghilangkan citra sebagai wilayah ekspansi Kesultanan Demak.
Kejayaan yang menakjubkan dari Kesultanan Banten.
Seperti yang diketahui, kejayaan Kesultanan Banten terjadi pada saat pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa. Disaat masa kepemimpinan Sultan Ageng Tirtayasa, Kesultanan Banten mengalami kemajuan yang pesat di berbagai bidang perekonomian. Sultan Ageng dapat mensejahterakan rakyatnya melalui simpul-simpul perdagangan yang dikuasainya dan pada saat masa kepemimpinannya pertanian Kesultanan Banten juga mengalami perkembangan karena kecanggihan sistem kanal yang diprakarsainya. Tak hanya itu, Kesultanan Banten juga dikenal bidang militernya, dimana Kesultanan Banten dikenal mempunyai armada laut yang hebat. Bahkan di beberapa literatur dijelaskan bahwa Sultan Ageng Tirtayasa diberitakan pernah sampai mendatangkan warga-warga Eropa untuk menciptakan perahu-perahu tempur handal tersebut.
Kesultanan Banten pernah memberikan bantuan pada Amerika
Memang benar adanya tentang fakta ini, tetapi fakta ini seakan-akan disembunyikan oleh pihak Amerika. Dimulai ketika pada saat itu Kesultanan Banten adalah pihak yang memberikan bantuan besar pada Amerika dalam perjuangannya untuk melepas diri dari Inggris pada saat masa pemerintahan Sultan Aliyudin pada tahun 1776. Sultan Aliyudin diyakini memberikan bantuan berupa ribuan batang emas untuk membayar perjuangan George Washington yaitu presiden pertama Amerika Serikat. Bahkan dengan adanya bantuan tersebut, Sultan Aliyudin digadang-gadang sebagai orang yang membantu presiden George Washington untuk membangun White House/Gedung Putih di Amerika Serikat.
Motif dan tujuan Sultan Aliyudin memberikan bantuan tersebut masih belum diketahui tetapi dikarenakan hal tersebut, Kesultanan Banten malah memperoleh pengaruh yang buruk. Inggris yang menjadi rekan Kesultanan Banten sejak lama pun murka akan hal tersebut dan gara-gara hal inilah yang menyebabkan Kesultanan Banten runtuh.
Perang saudara yang terjadi di Kesultanan Banten.
Sebelum pemberian bantuan oleh Sultan Aliyudin yang digadang sebagai penyebab utama Kesultanan Banten runtuh, ternyata sebelum itu terjadi perang saudara di Kesultanan Banten antara Sultan Ageng Tirtayasa dengan putranya bernama Sultan Haji yang dikarenakan selisih paham. Untuk mendapatkan kekuasaan, Sultan Haji memenangkan peperangan dengan sang ayah dengan bantuan VOC. Dikarenakan hal ini, konsekuensi berat harus ditanggung oleh Kesultanan Banten yaitu harus menyerahkan pusat perdagangan lada di Palembang dan menyerahkan klaim atas beberapa wilayah kepada VOC.
Keruntuhan Kesultanan Banten yang tragis
Sejak masa kepemimpinan Sultan Haji, Kesultanan Banten tidak sebesar sebelumnya dikarenakan bayang-bayang VOC yang menghambat kemajuan Kesultanan Banten. Hal ini mencapai puncaknya pada tahun 1810 saat pihak Belanda menghancurkan Istana Surosowan karena pemerintah yang tidak menyetujui pembangunan Jalan Raya Pos. Pada peristiwa ini semua anggota keluarga Sultan Haji ditangkap dan dikurung jeruji besi. Jejak terakhir Kesultanan Banten terjadi ketika pada tahun 1813 ketika Sir Thomas Stamford Raffles atas prakarsa Inggris melucuti sultan terakhir dari Kesultanan Banten. Setelah itu, Kesultanan Banten pun bergabung ke wilayah Hindia Belanda dan secara harfiah Kesultanan Banten pun runtuh.
PENGARUH KESULTANAN BANTEN PADA INDONESIA SAAT INI
Pengaruh yang diberikan Kesultanan Banten bagi Indonesia saat ini, yakni:
Penyebaran ajaran Islam di Tanah Banten dan daerah kekuasaan Kesultanan Banten.
Memang penyebaran Islam merupakan pengaruh utama yang diberikan oleh Kesultanan Banten dengan adanya kesultanan tersebut ajaran Islam dapat disebarkan secara mudah dan dengan adanya Kesultanan Banten ini membuat Tanah Banten dan daerah sekitarnya dapat terjamah akan ajaran Islam karena sebelumnya Banten dikuasai oleh kerajaan Hindu-Budha. Untuk menandai penyebaran ajaran Islam tersebut Sultan Maulana Hasanudin membangun Masjid Agung Banten pada tahun 1652
Kekuatan armada laut Kesultanan Banten sebagai gambaran armada laut Indonesia di zaman sekarang
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa Kesultanan Banten dikenal akan bidang militernya terutama armada lautnya. Dengan armada laut yang kuat pasti hal ini akan terus diturunkan ke generasi selanjutnya sampai sekarang. Dari hal tersebut, tidak heran bahwa militer armada laut di Indonesia menjadi sekuat militer armada laut Kesultanan Banten.
Toleransi yang kuat di Kesultanan Banten sebagai dasar toleransi Indonesia masa kini
Toleransi Kesultanan Banten sangatlah kuat, hal ini dikarenakan Kesultanan Banten cukup terbuka terhadap budaya dan pemikiran dari bangsa-bangsa lain. Tak hanya itu, Kesultanan Banten juga pernah membangun sebuah vihara bernama Vihara Avalokitesvara karena rasa toleransi yang tinggi akan agama lain. Dengan adanya hal ini dapat digunakan sebagai dasar bukti bahwa toleransi sudah ada mendarah daging di Indonesia dan sebagai dasar mengapa Indonesia dapat damai meskipun adanya banyak keberagaman.
Keruntuhan Kesultanan Banten sebagai pembelajaran bagi generasi sekarang
Salah satu faktor keruntuhan dari Kesultanan Banten adalah adanya selisih paham sehingga menimbulkan perang saudara. Dengan adanya hal ini menyebabkan generasi sekarang harus belajar akan hal tersebut yakni meluruskan sebuah masalah dengan mendengarkan dan menghormati pendapat orang lain dan juga dengan menyelesaikan masalah tersebut dengan kepala dingin supaya tidak terjadi selisih paham di antara kedua belah pihak dan supaya tidak menyebabkan perpecahan atau permusuhan.
wahhh, artikelnya sangat membantu hihi🤩🤩
BalasHapus